widgets

Kamis, 26 Desember 2013

SAYYIDINA ALI (bag 3)


SURAT KAISAR ROMAWI KEPADA SAYYIDINA ALI

seorang raja romawi dari bani asfar mengirim surat kepada sayyidina Ali bunyinya seperti berikut:

dari raja bani Asfar kepada khalifah pemerintahan Islam di jazirah arabia.

aku ingin bertanya kepada anda mengenai sejumlah pertanyaan pokok yang mengusikku selama ini,maka beritahukanlah kepadaku mengenai hal-hal itu,yakni :

Apa sesuatu yang tidak Allah ketahui ?
Apa sesuatu yang tidak Allah miliki ?
Apa sesuatu yang semuanya mulut ?
Apa sesuatu yang semuanya kaki?
Apa sesutu yang semuanya mata?
Apa pula sesuatu yang semuanya merupakan sayap?

Beritahukan kepadaku tentang:

seseorang yang tidak memiliki kerabat?
mengenai empat makhluk hidup yang tidak pernah berada dalam rahim?
juga tentang sesuatu yang bernapas tetapi tidak bernyawa?

Apa pula yang diteriakkan “terompet” Naqus di hari kiamat?

tentang sesuatu yang hanya sekali terbang?

mengenai pohon yang menaungi setiap pengendara disaat berpergian selama seratus tahun,yakni suatu perjalanan yang tidak pernah ditempuh dunia?

ya khalifah,jelaskan pula tentang tempat yang tidak pernah disinari cahaya matahari kecuali sehari saja?

terangkan pula tentang sebuah pohon yang tumbuh tanpa air?

mengenai sesuatu yang menyerupai penghuni syurga,jika ia makan dan minum,ia tidak membuang hajat air besar atau kecil?

jelaskanlah pula tentang sesuatu yang mirip dengan meja-meja di syurga dan diatasnya terdapat hidangan hidangan dimana setiap hidangan memiliki warna-warna yang tidak saling bercampur?

coba pula terangkan kepadaku mengenai sesuatu yang keluar dari bauh apel dan mirip dengan bidadari di syurga yang konon tiada pernah berubah?

jelaskan pula mengenai kenikmatan di dunia sementara ini yang bisa dirasakan dua orang, namun di hari akhirat hanya untuk satu orang?

jangan lupa ya khalifah terangkan kepadaku mengenai kunci-kunci syurga?

lalu Sayyidina Ali bin Abi Thalib as menuliskan jawabannya.

Bismillahirahmanirahim..
Amma Ba’du.

aku (Ali bin Abi Thalib as) telah membaca surat anda wahai raja romawi dan aku kini membalasnya dengan bantuan Allah SWT serta berkahNya dan berkah yang selalu menyertaiku dari Nabi Muhammad saw.

adapun sesuatu yang semuanya yang Allah tidak ketahui adalah keyakinan anda,wahai raja romawi,bahwa Dia punya punya anak, istri dan sekutu.

Ketahuilah wahai
raja,Allah SWT sudah menegaskan dalam Al’Quran di Surat Al Mu’minun ayat 91 bahwa Allah SWT tidak punya anak dan tiada Tuhan lain disamping-Nya. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. (QS. Al-Ikhlas :3)

sesuatu yang tidak dimiliki Allah adalah kedzaliman.
“Dan tidaklah Tuhan Mu itu berbuat kedzaliman terhadap hamba hamba Nya.” (Q.S Ali-Imran: 182)

sesuatu yang semuanya mulut adalah api yang melahap segala sesuatu yang dilemparkan kepadanya.

adapun yang semuanya kaki adalah air.

yang semuanya mata adalah matahari.

yang semuanya sayap adalah angin.

yang tidak memiliki kerabat adalah Nabi Adam as,domba Nabi Ibrahim as dan Siti Hawa.

sementara yang bernapas tanpa nyawa adalah subuh.
Allah SWT berfirman, “Demi subuh disaat bernapas.” (QS. At-Takwir:18)

teriakan “terompet” Naqus adalah thaqqon, thaqqon, thaqqon-thaqqon, mahlan mahlan,adhlan adhlan,sidqan shidqan,sesungguhnya dunia telah memperdaya dan merayu kita. dunia berlaku dari abad ke abad,tidaklah suatu hari pun berlalu melainkan kekuatan fisik kita semakin melemah.

sesungguhnya saat-saat kematian telah memberikan kepada kita, akan akan “pergi dan bermukim”.kembali ke kebaqaan, yakni jika berkeinginan pulang abadi dengan selamat,aku adalah satu-satunya “petugas penjaga” gerbang kembali kepada Sang Pencipta Allah SWT.”

perlu engkau ketahui raja romawi,setelah Rasulullah saw,akulah (Ali bin Abi Thalib) pemegang ilmu kembali dengan selamat kepadaNya.

hai raja romawi,yang terbang hanya sekali adalah (gunung) Thursina,disaat bani israil bermaksiat,Allah SWT mengambil sebidang tanah dari thursina dan membuat untuk mereka dua sayap dari cahaya lalu menjatuhkannya di atas mereka,padahal,perjalanan dari Thursina ke baitul maqdis membutuhkan beberapa hari,sehubungan dengan itu Allah SWT berfirman, “Dan ingatlah ketika kami angkat gunung di atas mereka seakan-akan naungan awan.” (Q.S. Al-Araf:171)

Tempat yang hanya sekali disinari matahari adalah dasar laut yang terbelah bagi kelapangan jalan Nabi Musa as
,air terbelah dan beridiri menjulang laksana gunung dan dasarnya menjadi kering karena sinar matahari,kemudian air itu kembali seperti semula.

pohon yang seseorang berjalan dibawahnya selama seratus tahun adalah pohon Tuba yakni Sidratul Muntaha di “langit ke tujuh-Nya”.padanya berakhir amal perbuatan keturunan Nabi Adam as.

Ia termasuk dari pohon-pohon surgawi,tidak ada di surga suatu istana ataupun rumah,melainkan ada padanya satu dari ranting-ranting pohon tersebut,yang serupa dengan itu adalah matahari,sumbernya satu,namun cahayanya berada di setiap tempat, sebagaimana yang dikehendaki Allah SWT.

Mengenai pohon yang tumbuh tanpa air
adalah Pohon yang merupakan mukjizat beliau (Rasulullah saw). Allah SWT berfirman, “Dan kami tumbuhkan untuknya (Rasul saw) pohon dari Yaqthi(sejenis buah labu).” (Q.S. As-Shaffat: 146)

adapun yang menyerupai surgawi di dunia fana ini,ya raja romawi,menurut ilmu kami kaum Mukminin yang berada dalam hidayah-Nya adalah janin dalam perut ibunya,dia makan dan minum melalui pusar ibundanya,tetapi tidak buang air kecil ataupun buang air besar.

yang menyerupai warna-warna dalam satu hidangan di surga adalah telur yang didalamnya terdapat dua warna yaitu putih dan kuning,namun keduanya tidaklah bercampur aduk.

yang menyerupai bidadari di surgawi adalah ulat yang keluar dari buah apel dan tidak berubah.

berkaitan dengan maksud akan sesuatu yang di dunia dimiliki dua orang sedangkan dalam akhirat cuma berhak dimilki seorang adalah kurma. Di dunia fana ini dimiliki oleh mukmin seperti aku ini adn orang fasik atau kafir sebagaimana adanya engkau,ya raja romawi.namun,di akhirat nanti sebagaimana ketentuan Allah SWT,kurma hanya diberkahkan kepada orang mukmin sebab hanya kaum mukmnin yang boleh masuk surga-Nya sedangkan kalian (kaum fasik) tidaklah diperkenankan .

tentang pencarian orang romawi akan kunci surga akan kutunjukkan yakni, “Tiada Tuhan selain Allah SWT dan Muhammad saw adalah Rasulullah.”

berkenan dengan isi surat balasan Sayyidina Ali bin Abi Thalib as ini.

sang raja romawi bereaksi dengan berkata,“penjelasan ini tidaklah akan keluar kecuali dari rumah kenabian yang disucikanNya.”

kemudian raja romawi menanyakan siapa gerangan orang yang menuliskan surat balasan untuknya.

lalu diperoleh keterangan dari stafnya,bahwa surat balasan itu ditulis oleh putra paman Rasulullah saw.

raja romawi pun bergegas menulis surat balasannya yang langsung ditunjukkan kepada sayyidina Ali bin Abi Thalib.

“Salam atasmu
,aku telah membaca isi jawabanmu dan aku yakin, bahwa anda berasal dari rumah kenabian,sumber kerasulan dan anda pun adalah seorang pemberani serta berilmu.

aku harap anda dapat menjelaskan pendapat anda tentang roh yang disebutkan Allah dalam kitab lain,yang firman-Nya menyatakan, “Dan mereka bertanya tentang roh. Katakanlah bahwah ruh itu adala urusan Tuhanku.” (Q.S Al-Isra:85)

kemudian Sayyidina Ali menjawab tentang kepenasaran raja romawi.

“Dengan permohonan Izin Tuhanku Allah SWT,bahwa roh adalah sesuatu yang maha halus dan pancaran Cahaya Yang Mulia,ciptaan pencipta-Nya dan kekuasaan pembuat-Nya yang tidak ada lagi sesuatu pun Zat Mulia dan Agung serta Mahakuasa selain Dia.

Roh itu dikeluarkan dari khazanah-khazanah kerajaan-Nya dan ditempatkan di kerajaan-Nya pula.Bagi-Nya roh adalah sebab atau asal-usulmu dan roh adalah titipan-Nya. Jika Anda mengambil milikmu dari Allah, Dia akan mengambil milik-Nya dari mu.

alfatihah...

warid165@gmail.com

SAYYIDINA ALI (bag 2)



SAYYIDINA ALI DAN SEORANG NASRANI BUTA

pada suatu malam ada seorang lelaki buta yang tidak dapat melelapkan matanya,hatinya seperti langit yang diselubungi mega,dia mengeluh dan merintih sayu, “Ya Tuhanku,betapa kerasnya hati manusia di sekelilingku,tidak ada seorangpun yang mau memikirkan insan malang dan miskin. Ya Tuhan,pada siapakah dapat aku hulurkan tangan meminta bantuan?”

dia teringat tahun-tahun yang lampau,ketika isterinya yang baik masih hidup,tiba-tiba air mata bergenang di kelopak mata dan membasahi wajahnya.

keesokan paginya, lelaki buta itu bangun dari tempat pembaringannya,mencari sesuatu untuk mengisi perut,perlahan-lahan tangannya meraba-raba ke seluruh penjuru kamar tersebut.
tetapi,tidak ada yang dapat ditemui selain dari sekeping roti yang sudah kering.

kemudian sebagaimana biasanya,dia memakai pakaiannya yang sudah robek,lalu berjalan melewati lorong-lorong kota dengan tongkatnya.

seperti biasa,dia duduk di satu sudut kota,di bawah sebuah pohon dan mendengarkan langkah kaki orang-orang yang melewati tempat duduknya.

dia menanti seseorang yang akan melontarkan kepingan uang atau makanan dalam tangannya,tetapi seolah-olah,tidak ada seorangpun yang menghiraukannya,tiba-tiba terdengar suara tapak kaki mendekatinya.

lelaki tua yang buta itu menumpukan sepenuh perhatiannya kepada langkah tersebut,tetapi beberapa saat kemudian, suara langkah tersebut tidak lagi terdengar.

meskipun lelaki tua itu buta dan tidak melihat sesuatu,tetapi dia dapat merasakan bahwa seseorang sedang memperhatikannya.

dia berkata sendirian,‘siapakah gerangan orang tersebut?’
ketika dia tenggelam dalam fikirannya,terdengar suara orang memberi salam.

lelaki tua itu menjawab salamnya seraya berkata, “salam, selamat pagi.”

lelaki tua itu sekali lagi merasakan bahwa orang tersebut sedang memperhatikannya.

orang itu dengan perlahan-lahan berjalan melewati dirinya,tetapi tidak berapa jauh,dia berhenti dan memandang lelaki buta itu.

hatinya yang baik tersentuh melihat lelaki tua itu.orang itu berkata sendirian,‘apakah lelaki buta ini tidak mempunyai siapapun untuk membantunya?’

bersamaan dengan itu,orang-orang dan pedagang yang melewati tempat tersebut dan melihat kehadiran amirul mukminin sayyidina ali di sisi lelaki buta itu.

mereka menghampirinya dan memberi salam kepada beliau sebagai tanda penghormatan.

kini pahamlah lelaki tua yang buta itu bahwa lelaki yang memandanginya itu ternyata adalah pemimpin umat Islam.

sayyidina Ali menjawab salam orang-orang itu dan bertanya, “kenalkah kalian dengan lelaki tua ini?”

mereka yang mengenali lelaki tua itu berkata,”wahai amirul mukminin,lelaki tua ini adalah seorang penganut kristen, isterinya telah meninggal dunia,dia adalah seorang lelaki yang amat baik dan bekerja keras.tetapi sejak dia menjadi buta dan dikarenakan dia tidak mempunyai siapapun,dia terpaksa mencari uang dengan meminta sedekah.”

lelaki tua yang mendengar dengan penuh perhatian kata-kata mengenai dirinya itu,lalu berdiri dengan berpegang kepada tongkatnya.

dia menanti jawaban dari sayyidina Ali.

ketika sayyidina ali mengetahui nasib si lelaki tua itu.

beliau menundukkan kepalanya karena merasa sangat terharu,tak lama kemudian,beliau berkata, “sungguh menakjubkan! Ketika lelaki ini mempunyai kemampuan,dia telah bekerja keras dan kini bila dia berada dalam keadaan lemah,dia ditinggalkan? ketika dia bisa melihat dan mempunyai kemampuan,dia bekerja keras untuk masyarakat,kini ketika dia sudah tua dan tidak lagi mampu untuk bekerja,maka menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat untuk menyediakan keperluannya.”

ketika mendengar kata-kata sayyidina ali,cahaya harapan bersinar ke dalam jiwa lelaki tua tersebut.

dia berkata dengan penuh kasih sayang kepada sayyidina Ali, “Ya Tuhan,limpahkanlah kebaikan untuk ali.”

Ketika waktu maghrib tiba,lelaki tua itu mengambil keputusan untuk pulang ke rumahnya.

tiba-tiba,dia didatangi oleh utusan sayyidina ali yang meletakkan satu pundi uang ke tangan lelaki tua itu dan berkata, ”ambillah uang ini! sayyidina ali memberi perintah sejak kini anda akan mendapat bagian dari baitul mal,oleh karena itu engkau tidak perlu lagi meminta sedekah.”

lelaki tua itu bangun dari tempat duduknya dan membuka pundi tersebut dengan rasa tidak percaya,dia meremas-remas uang dalam tangannya.

beberapa kali bibirnya menyebut nama ali dan berkata, Ya Tuhanku, betapa baiknya ali,walaupun aku adalah seorang kristen dan bukan seagama dengannya,tetapi dia tetap berbuat baik kepadaku,betapa aku telah membuat kesalahan,ternyata, masih ada manusia yang sedemikian baik.

Ya Tuhanku,aku mengucapkan syukur kepadamu atas segala karunia ini.

Sejarah menyaksikan bahwa sayyidina ali senantiasa berperilaku baik dalam perbuatan dan kata-katanya terhadap seluruh manusia,khususnya mereka yang miskin.

sayyidina ali dalam sebagian dari suratnya kepada malik asytar,gubernur Mesir menulis sebagai berikut:
“penuhilah hati dengan kasih sayang kepada rakyat dan berbuat baiklah kepada mereka semua.
 
rakyat terbagi kepada dua golongan,satu golongan ialah mereka yang seagama denganmu dan satu golongan lagi ialah yang sama-sama diciptakan Allah sepertimu.

di antara rakyat yang kesusahan,yang memerlukan bantuan dan berada dalam kesulitan,serta yang sakit,yang tidak punya siapapun selain dari Tuhan,ada dua golongan.

ada kelompok yang sabar dan menahan diri dari meminta-minta dan ada kelompok yang menadahkan tangan meminta sedekah.maka,jadilah engkau orang yang membela mereka "

al fatihah..

warid165@gmail.com